Literasi Sekolah

 

BUDAYA LITERASI SEKOLAH UNTUK 
MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

Oleh : Tusilah, S.Pd.


Literasi menurut UNESCO dimaknai sebagai seperangkat keterampilan nyata khususnya keterampilan kognitif, membaca dan menulis.Kemampuan literasi merupakan hak setiap orang dan menjadi dasar untuk belajar sepanjang hayat.Kemampuan literasi dapat memberdayakan dan meningkatkan kualitas individu, keluarga, maupun masyarakat.

       Dalam perkembangannya literasi itu bersifat " multiple effect" yang dapat memberikan efek untuk ranah yang luas.Kemampuan literasi membantu memberantas kebodohan, menciptakan wirausaha muda, bahkan dalam lingkup yang lebih luas lagi dapat menjamin pembangunan berkelanjutan.Bagaimana mungkin orang yang buta huruf mampu  menambah wawasannya dengan membaca.Literasi memang tidak dapat dilepaskan dari bahasa.

Lalu parameter apa yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan literasi seseorang ?Seseorang dikatakan memiliki  kemampuan berliterasi bila ia telah memperoleh kemampuan dasar berbahasa yaitu membaca dan menulis.Dengan demikian makna dasar literasi  sebagai makna baca tulis merupakan gerbang utama  bagi pengembangan literasi secara lebih luas.Sudah tidak asibg lagi untuk memperoleh literasi adalah melalui pendidikan.

Sekolah sebagai Unit Pelaksana Teknis pendidikan menjadi salah satu tempat memperoleh pendidikan formal dan kemampuan literasi merupakan dua hal penting dalam hidup.Produk dari aktivitas literasi berupa tulisan .Sudah barang tentu tulisan itu menjadi warisan intelektual yang kelak akan menjadi warisan sejarah yang bisa diwariskan secara  terus-menerus dari generasi ke generasi.

Program Wajib Baca

Menggerakkan literasi di sekolah dengan program wajib baca menjadi ujung tombak memajukan pendidikan.Literasi di sekolah yang sudah terlaksana lewat pembelajaran dapat ditingkatkan dengan program khusus.Program yang dimaksud adalah program wajib membaca buku dan dilanjutkan membuat lapirannya.Jadi program ini mengaplikasikan kegiatan membaca dan menulis dalam satu paket dan dilaksanakan oleh setiap anak atau tugas individu.

Di sekolah kami melaksanakan kegiatan literasi ini dalam program wajib baca sesuai surat edaran bupati Karanganyar beberapa tahun yang lalu.Program tersebut mewajibkan setiap anak sekolah membaca dan melaporkan hasilnya dalam bentuk laporan wajib baca berupa rangkuman isi buku.Program itu dilaksanakan secara berjenjang mulai dari SD, SMP, dan SMA.Untuk anak SMP diwajibkan membaca paling sedikit 40 buku dalam setahun dan membuat laporan secara tertulis.Umumnya program ini digawangi oleh guru bahasa Indonesia menjadi tagihan tugas tidak terstruktur.

Program wajib baca yang dilaksanakan dengan baik, secara sungguh-sungguh dan berkelanjutan akan mewujudkan siswa gemar membaca.Siswa SMP dari kelad 7 sampai lulus dalam waktu 3 tahun setidaknya telah membaca minimal 120 buku.Buku yang dibaca bisa berupa buku fiksi maupun nonfiksi.Program ini secara signifikan berpengaruh pada mutu pendidikan siswa yang bersangkutan maupun pada tingkat sekolah.

Manfaat budaya literasi sekolah

Ada banyak manfaat yang diperoleh dari membaca dalam program wajib baca itu.
Pertama membaca bisa memperoleh informasi dan pengetahuan

Kedua  membaca dapat mendatangkan hiburan. Bila membaca buku-buku sastra seperti novel, cerpen, humor, atau lainnya siswa akan terhibur.Hiburan menjadi obat ampuh untuk mengusir kejenuhan  setelah berpikir keras mempelajari ilmu-ilmu eksakta.

Ketiga  membaca secara umum mampu memenuhi tuntutan intelektual,meningkatkan minat terhadap suatu bidang, juga mampu meningkatkan konsentrasi.Seorang siswa yang sudah terbiasa membaca akan menjadikan membaca sebagai kebutuhan.Secara otomatis pula siswa seperti itu akan memiliki wawasan lebih luas.Dari sinilah siswa dapat merancang masa depannya sedini mungkin.

Kemampuan membaca seorang siswa sangat berpengaruh pada studinya.Seorang siswa yang  memiliki kemampuan membaca bagus tentu tidak mengalami kedulitan dalam belajarnya.Sebaliknya siswa yang kemampuan membacanya rendah, akan mengalami kedulitan selama menempuh pendidikannya.

Literasi sebagai kemampuan individu untuk membaca,menulis, berbicara, menghitung, dan  memecahkan masalah pada jenjang keahlian diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, juga masyarakat.Idealnya seorang siswa memiliki  kemampuan literasi yang standar agar dirinya mampu bersaing di era modern seperti sekarang ini.

Payung hukum litersi sekolah
Gerakan literasi sekolah sudah dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2015.Gerakan tersebut sebagai upaya untuk membudayakan membaca di kalangan siswa.Payung hukum tersebut tertuang dalam Permendikbud no.22 tahun 2015 tentang  Penumbuhan budi pekerti melalui pembiasaan membaca buku non-pelajaran selama 15 menit setiap hari sebelum pelajaran dimulai.Program Gerakan Literasi Sekolah ( GLS) menjadi program nasional.Ke depan GLS mampu menjadi budaya Indonesia.

Tonggak budaya literasi sekolah
Budaya literasi yang telah diterapkan di sekolah sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa.Gerakan itu sebagai pengembangan dari Permendikbud no.21 tahun 2015.Stimulus yang diberikan oleh pemerintah pusat berupa pemberian buku-buku bacaan sebagai tonggak budaya literasi.
Sebesar apapun dorongan pemerintah untuk membudayakan baca-tulis di sekolah, keberhasilannya tergantung pada kemauan dan semangat warga sekolahnya.Dalam hal ini kepala sekolah dan guru harus betul-betul menggerakkannya, menjadi teladan bagi siswanya dengan gemar membaca.Bagaimana mungkin siswa mau berkunjung ke perpustakaan membaca koran atau meminjam buku kalau tidak dipelopori oleh warga sekolah terutama guru-gurunya.
Guru bahasa sudah sepantasnya menjadi motor penggerak program literasi sekolah.Program wajib baca dan menulis sangat berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.Dimulai dari membaca lalu merangkum isi bacaan apalagi sampai mencipta suatu karya akan membentuk karakternya.Mencipta bisa dinulai dari berkarya untuk majalah dinding, majalah sekolah, sampai menerbitkan buku sastra  bisa berupa kumpulan puisi siswa , cerpen, dsb.
Mari berliterasi.Kuasai dunia dengan membaca dan berkarya.
[22:12, 03/04/2021] Tusilah: Biodata penulis
Putri Bungsu nama penanya.Lahir di Kulon Progo tanggal 26 September.Mempunyai hobi membaca, menulis,dan avontur.Namanya masuk dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia Yayasan Hari Puisi Indonesia.Telah menerbitkan buku puisi tunggal dan antologi bersama tak kurang 70 judul buku.
Tinggal di Perum Titang Asri Blok E.5 RT 01/7
Kel.Tegalgede,Kec.Karanganyar, Kab.Karanganyar ,Prov.Jawa Tengah 57714
Email : putribungsu0926@gmail.com
Nope : 082240866261









Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Literasi Sekolah"

Posting Komentar